Selasa, 06 November 2007


"Banjir Jakarta Portrait "
..... more than words can express ......
( Benny "Benjie" Herlambang Photojournal )

Rekan semua ..... mungkin diantara kita ada juga yang mengalami musibah banjir yang melanda Jakarta beberapa hari belakangan ini, kebetulan daerah tempat saya tinggal sempat terkena musibah banjir ini.
Kuranglebih pukul enam pagi didaerah saya banjir mulai menggenang jalanan setinggi lutut saya, pagi itu saya mencoba menembus jejalanan menuju kantor meski menggunakan celana pendek dan bersendal jepit (berbekal pakaian kerja ditas). Saya juga berbekal kamera untuk mencoba merekam melihat keadaan sekitar, sepanjang jalan yang saya lalui di daerah saya ternyata air sudah lebih tinggi dari sebelumnya.

Sesampainya di kantor sebagaian rekan - rekan banyak yang berhalangan hadir, entah terkena macet jalanan akibat banjir atau mungkin rumah dari rekan - rekan sudah terkena banjir. Sampai tengah hari saya belum terbayang bahwa banjir ini masih akan terus membesar, hingga ada pengumuman bahwa aktivitas kerja dihentikan, saya mencoba menghubungi ke rumah ternyata air banjir sudah semakin meninggi. Saya memutuskan untuk pulang sekalian melihat keadaan disekitar daerah saya tinggal, bersama rekan Ruki dan Johanes (kebetulan mereka berdua membawa kamera) kami berjalan kaki menuju Pasar Karet Sawah dan kondisi jalanan sore itu sepanjang Casablanca menuju arah Semanggi cukup macet.

Di Pasar Karet Sawah air sudah mencapa selutut saya (lebih tinggi daripada pagi hari), kami bertiga mencoba menembus banjir, ternyata semakin kedalam air sudah mencapai sepinggul saya bahkan beberapa tempat mencapai tinggi hingga seleher saya.
Banyak penduduk sekitar Karet Sawah mengungsi dengan berbekal seadanya, karena rumah dan harta lainnya milik mereka sudah terendam banjir. Meski demikian saya terus menembus banjir dan derasnya arus air, sambil mengambil beberapa foto saya mencoba berkomunikasi dengan penduduk setempat yang terkena musibah dan menunjukan daerah yang arusnya tidak terlalu deras agar dapat dilalui para pengungsi.

Ini hanyalah potret sebagaian musibah banjir yang dialami warga Jakarta, ada banyak daerah di Jakarta ini yang mengalami musibah banjir dan mungkin lebih parah dari yang dialami daerah saya tinggal. Melalui potret ini saya ingin menghimbau kepada rekan - rekan yang mampu dan tidak terkena musibah banjir untuk bersama - sama "menyingsing lengan" membantu untuk meringankan derita saudara - saudara kita yang tertimpa musibah banjir ini. Bagaimanapun juga derita mereka adalah derita bagi kita dan bangsa ini semua .....

"..... Bila masih mungkin kita menorehkan batin
Atas nama jiwa dan hati tulus ikhlas
Mumpung masih ada kesempatan buat kita
Mengumpulkan bekal perjalanan abadi ......."
( Masih Ada Waktu ; Ebiet G. Ade )

Tidak ada komentar: